Malang (dpr.go.id) - Untuk mencapai target swasembada gula yang dicanangkan
pemerintah, butuh sinergi yang kuat antara produsen gula, BUMN dan perusahaan
gula swasta.
Wakil ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan menyatakan hal
tersebut saat melakukan pertemuan dengan Direksi PT. RNI, PTPN XI, dan PTPN
XII, Senin (15/6) di Malang, Jatim.
Menurut Heri, sinergi dengan swasta dibutuhkan, karena kinerja BUMN yang memproduksi gula sangat lemah. PT Rajawali 1 dan 2, anak perusahaan PT. RNI salah satu BUMN produsen gula sangat buruk kinerjanya. Bahkan, RNI sebagai induk perusahaan yang membawahi 12 perusahaan, terus merugi sejak tahun 2012. Dan tahun ini RNI mendapat PMN sebesar Rp3,1 triliun.
"Kami berharap BUMN ini dapat menghasilkan gula
untuk kebutuhan rumah tangga. Pabrik gula yang dikelola BUMN sebetulnya bisa
memenuhi semua ini," ungkap Anggota F-Gerindra itu.
Sementara itu, pihak RNI sendiri mengakui, laporan
keuangan RNI terus memburuk. Hingga 2014, RNI mengalami kerugian Rp301,7
miliar. Salah satu pemicu kerugian RNI di bidang gula adalah anomali cuaca yang
menurunkan produktivitas tebu sebagai bahan baku gula. (mh)